Minggu, 06 Januari 2013

TAKABBUR




TAKABBUR
Oleh : Supriyanto, S.Pd

A.    DEFINISI :
Takabbur adalah menampakkan kekagumannya terhadap dirinya dalam bentuk merendahkan dan  meremehkan pribadi orang lain serta tidak mau menerima kebenaran dari mereka.

B.  SEBAB-SEBAB TAKABBUR :
1.      Sikap tawadhu’ orang lain yang berlebihan.
2.      Rusaknya penilaian dan tolok ukur kemuliaan manusia. 
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),
Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”       (Qs.Al-Mu’minun:55-56)
3. Membandingkan nikmat yang diperolehnya dengan yang diperoleh orang lain dengan melupakan Pemberi nikmat.
“Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, Dan Dia mempunyai kekayaan besar, Maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat" (Qs. Al-Kahfi:32-34)
4.      Mengira nikmat yang diperolehnya akan kekal dan tidak akan lenyap.
“Dan Dia memasuki kebunnya sedang Dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika Sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu". (Qs. Al-Kahfi:35-36)
5.      Mengungguli orang lain dalam memperoleh keutamaan, misalnya dalam hal ilmu, senioritas, harta, keturunan, jabatan, jumlah pengikut, organisasi, dan lain-lain.
6.      Melupakan akibat buruk takabbur.

C.  TANDA-TANDA TAKABBUR :
1.      Berjalan dengan congkak, suka membusungkan dada dan memalingkan muka dari orang lain.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
2.      Membuat kerusakan di muka bumi, tidak mau menerima nasehat dan memandang rendah terhadap kebenaran.
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.”      (Al Baqarah : 204-206)
3.      Cara berbicara yang dibuat-buat.
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membenci ahli bicara yangmelenggak-lenggokkan lidahnya seperti lembu mengunyah makanan dengan lidahnya.” (HR. Abu Daud)
4.      Menyeret/memanjangkan pakaiannya dengan niat menyombongkan diri.
“Barangsiapa menyeret/memanjangkan pakaiannya karena sombong , maka Allah tidak akan melihatnya dihari kiamat.” (HR. Abu Daud)
5.      Senang orang lain datang kepadanya sedang dia enggan mendatangi orang lain. Senang orang lain berdiri untuk menghormatinya apabila dia datang atau sedang lewat.
“Barangsiapa yang menyukai orang lain berdiri untuk menghormatinya, maka hendaklah ia bersedia menempati tempat duduknya dari api neraka.”(HR. Abu Daud)
6.      Senang berada (ditempatkan) di depan dalam berjalan, dalam majelis, dalam pembicaraan, dan lain-lain.
D.  AKIBAT BURUK DARI TAKABBUR :
1.      Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu.
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[569], mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (QS. Al A’raf : 146)
2.      Kegoncangan jiwa.
“Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".(Qs. Thaha :124)
3.      Selalu dalam keadaan aib dan kekurangan. Karena merasa sempurna, mereka tertipu sendiri.

“ Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Qs. Al Kahfi : 103-104)
4.      Terhalang untuk masuk surga.
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat zarrah dari takabur..”   (HR. Muslim)
5.      Sedikit pendukungnya bahkan menimbulkan perpecahan dan keretakan.
6.      Terhalang dari memperoleh pertolongan Allah.

E.  CARA MENGOBATI TAKABBUR :
1.      Mengingat akibat-akibat buruk yang ditimbulkannya.
2.      Menengok orang sakit, menyaksikan orang yang akan meninggal dunia dan orang-orang yang mendapat bencana, mengantar jenazah dan ziarah kubur.
3.  Tidak berteman dengan orang-orang yang takabbur dan berteman dengan orang-orang yang tawadhu’.
4.      Sering duduk-duduk dan makan-minum bersama orang-orang yang lemah, fakir dan miskin.
5.      Suka memikirkan dan merenungkan dirinya dan alam semesta.
6.  Memperhatikan riwayat hidup orang-orang takabbur seperti Fir’aun, Haman, Qorun, Abu Jahal, dan sebagainya.
7.      Menghadiri majelis-majelis ta’lim.
8.  Melatih diri melakukan pekerjaan yang mungkin dianggap rendah dan biasa dilakukan pembantunya.
9.      Meminta ma’af kepada orang yang pernah disombongi.
10.  Menampakkan nikmat yang diberikan Allah kepada orang yang takabbur.
11.  Mengingat tolok ukur keutamaan dan kemuliaan dalam Islam yaitu TAKWA.

“ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (Qs. Al Hujurat:13)
12.  Rajin melakukan ketaatan.
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. An-Nahl : 97)
13.  Melakukan interospeksi diri.
14.  Selalu meminta pertolongan Allah agar dijauhkan dari penyakit Takabbur.


__________________________________________________________
Disampaikan dalam Khutbah Jum’at di Masjid Nuril Iman Kebonsari Elveka II Surabaya, 9 Jan’2009

Kritik dan Saran ke Supriyanto, S.Pd, 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar