Minggu, 06 Januari 2013

BERSATU DALAM BENTURAN DAKWAH



BERSATU
 DALAM BENTURAN DAKWAH
Oleh: Supriyanto, S.Pd.


          Dakwah adalah aktifitas menyeru manusia ke jalan Allah dengan hikmah, nasehat yang baik dan argumentasi yang kuat (Qs.16:125) dengan obyek atau sasaran pribadi da’i(penyeru) itu sendiri dan orang lain yang diserunya (Qs.2:44). Usia dakwah itu sebanding dengan usia manusia. Jadi, dakwah itu dimulai dari adanya manusia pertama dan baru berakhir ketika manusia sudah musnah.
          Dakwah adalah aktifitas yang dimuliakan oleh Allah (Qs.41:33), dimana para aktifisnya disebut oleh Allah sebagai ummat terbaik (Qs.3:110). Oleh karena itu, tidaklah mudah menyusuri jalan dakwah ini. Di sana akan terhampar banyak hambatan, tantangan, ancaman maupun gangguan yang akan selalu merintangi dan membentur dakwah dan para aktifisnya.

A.   Benturan-Benturan Dakwah
Secara umum benturan-benturan dakwah itu bisa muncul dari dua sisi, yaitu sisi internal da’i itu sendiri dan sisi eksternalnya.
1.   Benturan-Benturan Internal
Diantara benturan-benturan dakwah yang bersifat internal dan menghambat dakwah adalah: mengikuti hawa nafsu (Qs.45:33), kesibukan kerja (Qs.2:195), mengurus keluarga (Qs. 3:14, 9:24), ketergesaan dalam memetik hasilnya (Qs.2:214), kesendirian (single fighter), dan perbedaan-perbedaan/perpecahan antar aktifis (Qs.3:104).
2.   Benturan-Benturan Eksternal
Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap ada aksi pasti ada reaksi. Begitu program dakwah digulirkan, maka musuh-musuh dakwah itu akan bahu membahu menghalanginya. Mereka akan memberikan benturan-benturan sekeras-kerasnya agar dakwah hancur berkeping-keping.
          Di antara musuh-musuh dakwah itu adalah: Syetan (Qs.7:16-17), orang-orang munafik (Qs.2:14) kaum musyrikin (Qs.111:1-5), ahli kitab (Qs.2:120, 217), orang mukmin yang dengki dan lain-lain.

B.   Sebuah Solusi: Bersatulah!
Bagi seorang mujahid dakwah, benturan-benturan di atas tidak akan menghentikannya dari aktifitas dakwah. Meskipun begitu, sedikit banyak benturan-benturan itu akan berpengaruh buruk juga terhadap dakwahnya. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata untuk menangkal benturan-benturan tersebut.
Dalam menghadapi kendala benturan-benturan internal dari pihak da’i itu sendiri, solusinya adalah dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai amalan ruhiyah seperti muhasabah, sholat malam, tilawah Al-Qur’an, puasa wajib dan sunnah, memperbanyak dzikrullah, membaca sejarah hidup para rasul, sahabat-sahabat nabi dan para ulama salafush shalih. Selain itu, sang da’i harus sering berkumpul bersama aktifis dakwah lainnnya untuk saling memberi motivasi memompakan semangat, saling menasehati dan saling bertukar pikiran. 
Sedangkan untuk menghadapi benturan eksternal, tidak ada jalan lain kecuali dengan jihad, yaitu mengoptimalkan amal untuk menghadapi mereka dengan sarana yang ada. Akan tetapi jangan sampai kesibukan dakwah kita terforsir habis untuk menghadapi musuh-musuh dakwah saja, sementara program dakwah yang telah kita rancang menjadi terbengkalai.
Program-program yang disusun rapi sedapat mungkin dilaksanakan dengan penuh kesungguhan (Qs.29:69). Dua aktifitas ini, yaitu melaksanakan program dakwah dan menangkal serangan musuh dakwah tentu banyak membutuhkan tenaga, pikiran, waktu dan biaya. Oleh karena itu, harus ada pembagian tugas yang jelas antar sesama da’i.  
Para da’i jangan sampai bergerak sendiri-sendiri. Mereka harus bergabung bersama dengan para da’i lainnya dalam sebuah organisasi (jama’ah) dan gerakan (harakah)  yang akan bahu-membahu melaksanakan perintah-perintah Allah. SWT (Qs.61:4).
Allahu a’lam bi showwab

********

Referensi:
1.   Jalan Menuju Pembebasan, Syekh Musthafa Masyhur
2.   Pergilah ke Jalan Islam, Al Ustadz Husni Adam Jaror
3.   Menuju Kesatuan Fikrah aktifis Islam, Prof. Dr. Yusuf Al Qardhawi
4.   Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, Hasan Al Banna
5.   Terapi Mental Aktifis Harakah, Dr. Sayyid Muhammad Nuh
6.   Jihad Total, Syekh Sa’id Hawwa
7.   Kami Da’i Bukan Teroris, Prof. Dr. M. Ali Gharisah

Ayat Al-Qur’an dan Terjemahnya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs.16:125)

[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? (Qs.2:44)

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Qs.41:33)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Qs.3:110)

Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya. (Qs.45:33)

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Qs.2:195)


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Qs. 3:14)

[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Qs.9:24)
  
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat. (Qs.2:214)
   
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs.3:104)

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

 Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Qs.7:16-17)

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok." (Qs.2:14)

[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.                                            (Qs.111:1-5)

[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.
[1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.
   
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Qs.2:120)


217. Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Qs.2:217)

[134] Jika kita ikuti Pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.
[135] Fitnah di sini berarti penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan muslimin.

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Qs.29:69)


Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs.61:4)

_________________________________________________

·   Disampaikan dalam acara Kajian Jurusan SKI HMJ Pendidikan Ekonomi UNESA tanggal 28 Maret 2000.
·  Penulis adalah staff pengajar SMP-SMA Luqman Al Hakim, Ponpes Hidayatullah Surabaya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar