BEKAL
MENUJU MASA DEPAN GEMILANG
Oleh : Supriyanto, S.Pd.
Kehidupan
manusia adalah ibarat sebuah perjalanan yang sangat jauh. Banyak halangan dan
rintangan yang harus dilaluinya, adakalanya berupa kesulitan dan ada pula yang
berwujud kesenangan. Namun demikian, keduanya sama-sama merupakan rintangan
yang menghambat perjalanan. Setiap perjalanan tentu memiliki tujuan di mana di
sana terhampar harapan dan cita-cita untuk kehidupan baru yang lebih cemerlang.
Banyak yang gagal dalam mencapai tujuan ini, namun bukan berarti tidak ada yang berhasil meraih kesuksesan. Setiap perjalanan pasti memerlukan perbekalan yang cukup guna mensuplai tenaga serta menjaga stamina agar perjalanan bisa ditempuh dengan lancar demi tercapainya kehidupan yang lebih cemerlang. Siapa yang bekalnya cukup dan bermutu, maka dialah yang akan berhasil menempuh perjalanan.
Marilah bersama kita ungkap lima bekal yang dapat mengantar kita sukses meraih masa depan gemilang. Kelima bekal tersebut adalah : keimanan yang kuat, keikhlasan dalam beramal, keberanian dalam berjuang, kesabaran menghadapi ujian dan optimisme menggapai kesuksesan.
Banyak yang gagal dalam mencapai tujuan ini, namun bukan berarti tidak ada yang berhasil meraih kesuksesan. Setiap perjalanan pasti memerlukan perbekalan yang cukup guna mensuplai tenaga serta menjaga stamina agar perjalanan bisa ditempuh dengan lancar demi tercapainya kehidupan yang lebih cemerlang. Siapa yang bekalnya cukup dan bermutu, maka dialah yang akan berhasil menempuh perjalanan.
Marilah bersama kita ungkap lima bekal yang dapat mengantar kita sukses meraih masa depan gemilang. Kelima bekal tersebut adalah : keimanan yang kuat, keikhlasan dalam beramal, keberanian dalam berjuang, kesabaran menghadapi ujian dan optimisme menggapai kesuksesan.
1. KEIMANAN YANG
KUAT
Ada tiga hal yang
harus kita jadikan bekal perjalanan ini yang berhubungan dengan keimanan, yaitu
: keimanan bahwa ajal mutlak di tangan Allah, rezeki dijamin oleh Allah
serta Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Keimanan bahwa ajal
itu mutlak berada di tangan Allah, harus benar-benar terpatri dalam jiwa kita.
Karena memang tiada satupun makhluk yang bisa membinasakan kita jika Allah
tidak berkehendak. Tetapi jika Allah sudah menentukan ajal kita, maka tak
satupun makhluk yang bisa melindungi kita. Meskipun kita bersembunyi di bawah
tanah yang anti rudal sekalipun. Perhatikan firman Allah berikut ini : “
...Maka apabila ajal telah datang kepada mereka, mereka tidak bisa meminta
ditunda sesaatpun, dan tidak bisa pula meminta diajukan.”(Qs. Al-A’raaf 7 : 34)
Kalau keyakinan ini
benar-benar telah mantap, maka kita akan
memiliki rasa percaya diri dan keberanian dalam menempuh langkah-langkah kerja,
tanpa ragu dan takut pada hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dari
siapapun, karena memang Allah akan melindungi kita. Perhatikanlah jaminan-Nya :
“ Katakanlah, “ Sekali-sekali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang beriman harus bertawakkal.” (Qs.At-Taubah 9 : 51)
Ketahuilah wahai
pemuda, hanya orang-orang yang berani mengambil resiko yang bisa meraih kesuksesan, hanya orang-orang yang
percaya diri saja yang dapat melalui berbagai ujian dan tantangan, ancaman dan
gangguan. Tak satupun orang penakut yang berhasil dalam usahanya. Tak satupun
orang yang ragu-ragu dalam melangkah yang dapat meraih kemenangan.
Sebenarnya banyak
kegagalan kita yang diakibatkan oleh maksiyat kita kepada Allah, yang membuat
Allah murka. Kemurkaan Allah berarti bertambahnya dosa kita. Semakin banyak
dosa semakin dekat dengan neraka. Namun karena Allah masih sayang pada
kita, maka Allah menghapus dosa kita
tersebut melalui kesulitan dan gagalnya setiap
usaha kita. Ketahuilah wakai pemuda, di manapun anda berada, apapun yang anda
lakukan, Allah pasti melihatnya. Anda tidak akan dapat bersembunyi dari
pengawasan Allah dalam berbuat dosa, karena Allah memang Maha Melihat dan Maha
Mendengar.
“Dan,
(berada) di sisih-Nya lah kunci-kunci perkara ghaib. Tidak seorangpun
mengetahuinya melainkan Dia. Dan Dia mengetahui apa saja yang berada di daratan
dan lautan. Dan tiada selembar daunpun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya....”. (Qs. Al-An’am 6 : 59)
Ingatlah, rezeki
anda sudah dijamin oleh Allah, tidak akan berkurang ataupun betambah. Anda
hanya diperintahkan untuk berikhtiar semaksimal mungkin untuk kemudian berharap
penuh akan kesuksesannya hanya kepada Allah. Ingatlah, kematian anda hanya ada
di tangan Allah sehingga meskipun seluruh manusia, jin dan setan bekerja sama
untuk mencelakakan anda sementara Allah tidak berkenan, maka anda akan selamat.
Ingatlah, jauhilah semua dosa kecil apalagi dosa besar, kalau anda ingin
memperoleh keberhasilan. Allah senantiasa mengawasi anda!!!
2.
KEIKHLASAN DALAM BERAMAL
Pengertian Ikhlas
yang benar adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Ikhlas, yaitu memurnikan niat :
“Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam beramal”. “Tuluslah dalam setiap
tindakan anda, jangan berpura-pura apalagi menjilat dan menyuap”. Agar amalan
kita termasuk amalan yang sukses, maka 4 hal berikut ini harus anda tempuh,
yaitu :
Pertama,
luruskan niat bahwa amalan kita hanya tertuju kepada Allah, lain tidak.
Ingatlah firman-Nya, “ Katakanlah,”Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, rabb semesta alam.”(Qs. Al-An’am 6:162).
Kedua, sesuaikan semua aktifitas kita dengan syari’at Islam.
Kalau aktifitas kita tidak sesuai dengan syari’at, maka pasti tidak akan
diterima oleh Allah SWT bahkan bisa mendatangkan murka-Nya. Padahal seluruh
dunia ini adalah milik-Nya, sehingga kalau Dia murka, apakah yang bisa anda
harapkan dari aktifitas anda tersebut?
Ketiga, bermuhasabah (evaluasi). Periksalah kembali semua
aktifitas anda sebelum mengakhirinya, bila ada yang salah segera betulkan.
Kalau niatnya yang salah segera luruskan. Ingat, kesuksesan anda tergantung
pada keridhaan Allah.
Keempat, waspadai bujukan setan.
Sesungguhnya setanlah yang selalu membujuk anda agar menyimpang dari tujuan
semula agar berlaku curang menempuh jalan pintas yang dibenci Allah. Kuatkan
iman anda dan ketahuilah sesungguhnya tipu daya setan itu sebenarnya sangat
lemah.
3.
BERANI DALAM BERJUANG
Kebanyakan orang
yang berhasil meraih masa depan gemilang adalah orang yang memiliki jiwa wira
usaha, yaitu orang yang bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada dan berani
mengambil resiko. Ketahuilah bahwa di sekitar kita banyak sekali terdapat
peluang yang bisa kita manfaatkan. Hanya saja masalahnya, beranikah kita
mengambil resiko dalam memanfaatkan peluang-peluang itu?
Bagi orang yang
keimanannya sudah mantap, keberanian adalah salah satu ciri khasnya yang paling
utama. Baginya tak ada yang ditakuti di dunia ini selain murka Allah SWT. Sifat
mereka dijelaskan oleh Allah,
“Yaitu orang-orang yang menyampaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut
kepada seorangpun selain kepada Allah sebagai pembuat perhitungan.” (Qs.Al-Ahzab 33:39)
Resiko apapun yang
menghadang setiap langkahnya, akan diterjang tanpa rasa gentar sedikitpun juga.
Mereka selalu ingat bahwa Allah senantiasa menyertai setiap langkah-langkahnya
sehingga mereka akan mendapatkan perlindungan dari Dzat Yang Maha Perkasa itu.
Dia senantiasa mengingat firman-Nya,
“Allahlah pelindung orang-orang yang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Sedangkan orang-orang kafir pelindungnya adalah thaghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Merekalah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya” (Qs.Al-Baqarah 2:256)
4.
KESABARAN MENGHADAPI UJIAN
Setiap perjalanan
menuju keberhasilan pasti harus melewati ujian. Tiada keberhasilan tanpa adanya
susah payah dan tiada perjuangan tanpa cobaan dan halangan. Sesungguhnya
semakin tinggi cita-cita dan keinginan seseorang, akan semakin berat cobaannya.
Semakin tinggi iman seseorang akan semakin berat ujian yang diberikan oleh
Allah SWT. Cobaan dan ujian adalah suatu sunnatullah.
“Apakah manusia
mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang
mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang
sebelum mereka....” (Qs.Al-Hujurat 49:2-3)
Sedangkan mengenai
bentuk ujian dan cobaan tersebut, Allah SWT menjelaskan,”...Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah orang-orang yang beriman bersamanya,”Bilakah datangnya
pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.”(Qs.Al-Baqarah
2:214)
Wahai pemuda, anda
bisa membayangkan bagaimana beratnya siksaan yang diterima oleh sahabat-sahabat
Rasulullah SAW seperti Bilal bin Rabah, Amar bin Yasir, Khabab bin Arath dan
lain-lain. Bayangkan juga bagaimana Thomas Alfa Edison yang dikatakan oleh
gurunya sebagai anak bodoh, juga Albert Einstein yang dikatakan oleh
masyarakatnya sebagai orang tidak waras. Tetapi kemudian sejarah membuktikan
bagaimana prestasi mereka yang gilang gemilang. Kalau mereka bisa, andapun
pasti bisa.
5.
OPTIMISME MENGGAPAI KESUKSESAN
Masih ingatkah anda
pada pepatah, ”Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian”? Anda pasti
setuju dengan saya bahwa tidak ada lautan yang tiada bertepi, tiada sumur yang
tiada berdasar. Semua perjalanan akan mencapai terminal akhirnya jika si
penempuh jalan itu istiqomah dengan arah perjalanannya, dan tidak putus asa menghadapi
terpaan badai dan tegar seperti karang di lautan.
Yakinlah akan
janji-janji Allah bahwa orang-orang beriman pasti mencapai kemenangan lagi sebagaimana
dahulu pernah menguasai 2/3 dunia. Ummat Islam akan menguasai kota Roma dan
membunuh semua Yahudi durjana yang selama ini selalu membuat kerusakan di
mana-mana. Yakinlah juga bahwa jika sudah tiba masanya kelak, Nabi Isa AS akan
diturunkan lagi ke dunia untuk membenarkan ajaran Islam dan menghancurkan semua
salib yang selama ini menjadi berhala bagi manusia.
Wahai pemuda, di
tangan andalah kejayaan Islam itu akan terwujud. Bangkitlah dengan kekuatan dan
keyakinan penuh bahwa pertolongan Allah akan segera tiba seiring dengan
seriusnya anda dalam berjuang menegakkan Islam di dada, dan membumikan syari’at
Islam untuk menghapus semua aturan dan isme-isme
jahiliyah buatan manusia durjana.
Ingatlah,
keberhasilanmu bergantung pada pertolongan Allah SWT yang berbanding lurus
dengan kesungguhanmu dalam memperjuangkan agama Allah. Perhatikan janji-Nya berikut
ini :
“Hai orang-orang
yang beriman, jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan menolong kamu dan
mengokohkan kedudukanmu di muka bumi.”(Qs.Muhammad 47:7)
“Dan sesungguhnya
telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul (yaitu)
sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya
tentara kami itulah yang pasti menang.” (Qs. Ash-Shaffat:171-173)
Wahai para pemuda yang penuh
semangat, itulah lima bekal yang harus anda persiapkan dalam mengarungi
perjalanan yang panjang ini. Keberhasilan anda bergantung seberapa dalam anda
menguasai kelima jenis perbekalan yang saling berkaitan itu. Yakinlah bahwa
anda pasti bisa, karena andalah ummat yang terbaik di antara ummat-ummat yang
lain.
“Kalian adalah ummat terbaik yeng
dilahirkan untuk manusia, yang menyuruh kepada kebajikan dan mencegah dari
kemungkaran serta kalian beriman kepada Allah.”(Qs.Al-Imron 3:10)
Selamat berjuang. Yakinlah masa
depan gemilang tengah merindukan anda semua. Semoga berhasil. Allahu akbar. Hasbunallah wa ni’mal wakiil. Kepada
Allah jualah kita serahkan semua urusan.
Wallahu a’lam bishawwab.
Referensi :
1. Al-Qur’an dan terjemahnya, Depag RI
2. Pesan Untuk Pemuda Islam, DR. Abdullah Nasih Ulwan
4. Karakteristik 60 Sahabat Rasulullah, Khalid Muhammad Khalid
5. Kewirausahaan Yang Berproses, Prof. Thoby Mutis
6. The Magic of Thinking Big, DR. David J. Shwartz
_____________________________________________________
*Penulis
adalah Guru SLTP Tri Shakti Surabaya dan Alumny SMAN 1 Mojokerto (Kini telah berubah nama menjadi SMAN 1 Puri Mojokerto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar