Minggu, 06 Januari 2013

BEKAL MENUJU MASA DEPAN GEMILANG



                                                 BEKAL MENUJU MASA DEPAN GEMILANG
Oleh : Supriyanto, S.Pd.

            Kehidupan manusia adalah ibarat sebuah perjalanan yang sangat jauh. Banyak halangan dan rintangan yang harus dilaluinya, adakalanya berupa kesulitan dan ada pula yang berwujud kesenangan. Namun demikian, keduanya sama-sama merupakan rintangan yang menghambat perjalanan. Setiap perjalanan tentu memiliki tujuan di mana di sana terhampar harapan dan cita-cita untuk kehidupan baru yang lebih cemerlang.  

          Banyak yang gagal dalam mencapai tujuan ini, namun bukan berarti tidak ada yang berhasil meraih kesuksesan. Setiap perjalanan pasti memerlukan perbekalan yang cukup guna mensuplai tenaga serta menjaga stamina  agar perjalanan bisa ditempuh dengan lancar demi tercapainya kehidupan yang lebih cemerlang. Siapa yang bekalnya cukup dan bermutu, maka dialah yang akan berhasil menempuh perjalanan. 
          

           Marilah bersama kita ungkap lima bekal yang dapat mengantar kita sukses meraih masa depan gemilang. Kelima bekal tersebut adalah : keimanan yang kuat, keikhlasan dalam beramal, keberanian dalam berjuang, kesabaran menghadapi ujian dan optimisme menggapai kesuksesan.

1.   KEIMANAN YANG KUAT
Ada tiga hal yang harus kita jadikan bekal perjalanan ini yang berhubungan dengan keimanan, yaitu : keimanan bahwa ajal mutlak di tangan Allah, rezeki dijamin oleh Allah serta Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Keimanan bahwa ajal itu mutlak berada di tangan Allah, harus benar-benar terpatri dalam jiwa kita. Karena memang tiada satupun makhluk yang bisa membinasakan kita jika Allah tidak berkehendak. Tetapi jika Allah sudah menentukan ajal kita, maka tak satupun makhluk yang bisa melindungi kita. Meskipun kita bersembunyi di bawah tanah yang anti rudal sekalipun. Perhatikan firman Allah berikut ini : “ ...Maka apabila ajal telah datang kepada mereka, mereka tidak bisa meminta ditunda sesaatpun, dan tidak bisa pula meminta diajukan.”(Qs. Al-A’raaf 7 : 34)
Kalau keyakinan ini benar-benar  telah mantap, maka kita akan memiliki rasa percaya diri dan keberanian dalam menempuh langkah-langkah kerja, tanpa ragu dan takut pada hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dari siapapun, karena memang Allah akan melindungi kita. Perhatikanlah jaminan-Nya : “ Katakanlah, “ Sekali-sekali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakkal.”     (Qs.At-Taubah 9 : 51)
Ketahuilah wahai pemuda, hanya orang-orang yang berani mengambil resiko yang bisa  meraih kesuksesan, hanya orang-orang yang percaya diri saja yang dapat melalui berbagai ujian dan tantangan, ancaman dan gangguan. Tak satupun orang penakut yang berhasil dalam usahanya. Tak satupun orang yang ragu-ragu dalam melangkah yang dapat meraih kemenangan.
Sebenarnya banyak kegagalan kita yang diakibatkan oleh maksiyat kita kepada Allah, yang membuat Allah murka. Kemurkaan Allah berarti bertambahnya dosa kita. Semakin banyak dosa semakin dekat dengan neraka. Namun karena Allah masih sayang pada kita,  maka Allah menghapus dosa kita tersebut melalui  kesulitan dan gagalnya setiap usaha kita. Ketahuilah wakai pemuda, di manapun anda berada, apapun yang anda lakukan, Allah pasti melihatnya. Anda tidak akan dapat bersembunyi dari pengawasan Allah dalam berbuat dosa, karena Allah memang Maha Melihat dan Maha Mendengar.
“Dan, (berada) di sisih-Nya lah kunci-kunci perkara ghaib. Tidak seorangpun mengetahuinya melainkan Dia. Dan Dia mengetahui apa saja yang berada di daratan dan lautan. Dan tiada selembar daunpun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya....”.   (Qs. Al-An’am 6 : 59)
Ingatlah, rezeki anda sudah dijamin oleh Allah, tidak akan berkurang ataupun betambah. Anda hanya diperintahkan untuk berikhtiar semaksimal mungkin untuk kemudian berharap penuh akan kesuksesannya hanya kepada Allah. Ingatlah, kematian anda hanya ada di tangan Allah sehingga meskipun seluruh manusia, jin dan setan bekerja sama untuk mencelakakan anda sementara Allah tidak berkenan, maka anda akan selamat. Ingatlah, jauhilah semua dosa kecil apalagi dosa besar, kalau anda ingin memperoleh keberhasilan. Allah senantiasa mengawasi anda!!!

2.      KEIKHLASAN DALAM BERAMAL
Pengertian Ikhlas yang benar adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Ikhlas, yaitu memurnikan niat : “Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam beramal”. “Tuluslah dalam setiap tindakan anda, jangan berpura-pura apalagi menjilat dan menyuap”. Agar amalan kita termasuk amalan yang sukses, maka 4 hal berikut ini harus anda tempuh, yaitu :
 Pertama, luruskan niat bahwa amalan kita hanya tertuju kepada Allah, lain tidak. Ingatlah firman-Nya, “ Katakanlah,”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, rabb semesta alam.”(Qs. Al-An’am 6:162).
 
Kedua, sesuaikan semua aktifitas kita dengan syari’at Islam. Kalau aktifitas kita tidak sesuai dengan syari’at, maka pasti tidak akan diterima oleh Allah SWT bahkan bisa mendatangkan murka-Nya. Padahal seluruh dunia ini adalah milik-Nya, sehingga kalau Dia murka, apakah yang bisa anda harapkan dari aktifitas anda tersebut? 
Ketiga, bermuhasabah (evaluasi). Periksalah kembali semua aktifitas anda sebelum mengakhirinya, bila ada yang salah segera betulkan. Kalau niatnya yang salah segera luruskan. Ingat, kesuksesan anda tergantung pada keridhaan Allah. 
Keempat, waspadai bujukan setan. Sesungguhnya setanlah yang selalu membujuk anda agar menyimpang dari tujuan semula agar berlaku curang menempuh jalan pintas yang dibenci Allah. Kuatkan iman anda dan ketahuilah sesungguhnya tipu daya setan itu sebenarnya sangat lemah.

3.      BERANI DALAM BERJUANG
Kebanyakan orang yang berhasil meraih masa depan gemilang adalah orang yang memiliki jiwa wira usaha, yaitu orang yang bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada dan berani mengambil resiko. Ketahuilah bahwa di sekitar kita banyak sekali terdapat peluang yang bisa kita manfaatkan. Hanya saja masalahnya, beranikah kita mengambil resiko dalam memanfaatkan peluang-peluang itu?
Bagi orang yang keimanannya sudah mantap, keberanian adalah salah satu ciri khasnya yang paling utama. Baginya tak ada yang ditakuti di dunia ini selain murka Allah SWT. Sifat mereka dijelaskan oleh Allah,
 “Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun selain kepada Allah sebagai pembuat perhitungan.” (Qs.Al-Ahzab 33:39)
Resiko apapun yang menghadang setiap langkahnya, akan diterjang tanpa rasa gentar sedikitpun juga. Mereka selalu ingat bahwa Allah senantiasa menyertai setiap langkah-langkahnya sehingga mereka akan mendapatkan perlindungan dari Dzat Yang Maha Perkasa itu. Dia senantiasa mengingat firman-Nya,

“Allahlah pelindung orang-orang yang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Sedangkan orang-orang kafir pelindungnya adalah thaghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Merekalah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya” (Qs.Al-Baqarah 2:256)

4.      KESABARAN MENGHADAPI UJIAN
Setiap perjalanan menuju keberhasilan pasti harus melewati ujian. Tiada keberhasilan tanpa adanya susah payah dan tiada perjuangan tanpa cobaan dan halangan. Sesungguhnya semakin tinggi cita-cita dan keinginan seseorang, akan semakin berat cobaannya. Semakin tinggi iman seseorang akan semakin berat ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Cobaan dan ujian adalah suatu sunnatullah.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka....” (Qs.Al-Hujurat 49:2-3)
Sedangkan mengenai bentuk ujian dan cobaan tersebut, Allah SWT menjelaskan,”...Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah orang-orang yang beriman bersamanya,”Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.”(Qs.Al-Baqarah 2:214)
Wahai pemuda, anda bisa membayangkan bagaimana beratnya siksaan yang diterima oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW seperti Bilal bin Rabah, Amar bin Yasir, Khabab bin Arath dan lain-lain. Bayangkan juga bagaimana Thomas Alfa Edison yang dikatakan oleh gurunya sebagai anak bodoh, juga Albert Einstein yang dikatakan oleh masyarakatnya sebagai orang tidak waras. Tetapi kemudian sejarah membuktikan bagaimana prestasi mereka yang gilang gemilang. Kalau mereka bisa, andapun pasti bisa.

5.      OPTIMISME MENGGAPAI KESUKSESAN
Masih ingatkah anda pada pepatah, ”Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian”? Anda pasti setuju dengan saya bahwa tidak ada lautan yang tiada bertepi, tiada sumur yang tiada berdasar. Semua perjalanan akan mencapai terminal akhirnya jika si penempuh jalan itu istiqomah dengan arah perjalanannya, dan tidak putus asa menghadapi terpaan badai dan tegar seperti karang di lautan.
Yakinlah akan janji-janji Allah bahwa orang-orang beriman pasti mencapai kemenangan lagi sebagaimana dahulu pernah menguasai 2/3 dunia. Ummat Islam akan menguasai kota Roma dan membunuh semua Yahudi durjana yang selama ini selalu membuat kerusakan di mana-mana. Yakinlah juga bahwa jika sudah tiba masanya kelak, Nabi Isa AS akan diturunkan lagi ke dunia untuk membenarkan ajaran Islam dan menghancurkan semua salib yang selama ini menjadi berhala bagi manusia.

Wahai pemuda, di tangan andalah kejayaan Islam itu akan terwujud. Bangkitlah dengan kekuatan dan keyakinan penuh bahwa pertolongan Allah akan segera tiba seiring dengan seriusnya anda dalam berjuang menegakkan Islam di dada, dan membumikan syari’at Islam untuk menghapus semua aturan dan isme-isme jahiliyah buatan manusia durjana.
Ingatlah, keberhasilanmu bergantung pada pertolongan Allah SWT yang berbanding lurus dengan kesungguhanmu dalam memperjuangkan agama Allah. Perhatikan janji-Nya berikut ini :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan menolong kamu dan mengokohkan kedudukanmu di muka bumi.”(Qs.Muhammad 47:7)
“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara kami itulah yang pasti menang.” (Qs. Ash-Shaffat:171-173)

Wahai para pemuda yang penuh semangat, itulah lima bekal yang harus anda persiapkan dalam mengarungi perjalanan yang panjang ini. Keberhasilan anda bergantung seberapa dalam anda menguasai kelima jenis perbekalan yang saling berkaitan itu. Yakinlah bahwa anda pasti bisa, karena andalah ummat yang terbaik di antara ummat-ummat yang lain.
“Kalian adalah ummat terbaik yeng dilahirkan untuk manusia, yang menyuruh kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta kalian beriman kepada Allah.”(Qs.Al-Imron 3:10)
Selamat berjuang. Yakinlah masa depan gemilang tengah merindukan anda semua. Semoga berhasil. Allahu akbar. Hasbunallah wa ni’mal wakiil. Kepada Allah jualah kita serahkan semua urusan.
Wallahu a’lam bishawwab.

Referensi :
1.      Al-Qur’an dan terjemahnya, Depag RI
2.      Pesan Untuk Pemuda Islam, DR. Abdullah Nasih Ulwan
3.      5 taujih Ruhiyah, DR. Abdullah Nasih Ulwan
4.      Karakteristik 60 Sahabat Rasulullah, Khalid Muhammad Khalid
5.      Kewirausahaan Yang Berproses, Prof. Thoby Mutis
6.      The Magic of Thinking Big, DR. David J. Shwartz


_____________________________________________________

      *Disampaikan dalam acara : Seminar SKI SMAN 1 Mojokerto,25 September 1999
            *Penulis adalah Guru SLTP Tri Shakti Surabaya dan Alumny SMAN 1 Mojokerto (Kini telah berubah nama menjadi SMAN 1 Puri Mojokerto)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar