Minggu, 06 Januari 2013

INDAHNYA CINTA



                                                                INDAHNYA CINTA

Oleh: Supriyanto, S.Pd.

Hidup tanpa cinta adalah ibarat tumbuhan tanpa bunga, tiada keindahan, gersang dan terasa sangat membosankan. Memang cinta membuat semuanya menjadi begitu indah, bahkan sangat indah. Cinta mebuat hati yang duka menjadi berseri, pekerjaan yang berat menjadi ringan dan segalanya menjadi sangat menyenangkan. Begitu pentingnya kata CINTA hingga Allah berkenan menuliskan banyak ayat tentang cinta dalam surat-surat-Nya untuk kita(Qs.2:165, 3:14, 9:24 dan satu surat penuh berisi kasih sayang yaitu surat Ar Rahman). Begitu indahnya cinta sehingga membuat banyak orang yang memburunya meski harus dengan mengorbankan segala yang ia miliki, termasuk imannya. Hal ini membuat mereka tersesat sejauh-jauhnya serta tertipu oleh indahnya CINTA yang JAHILY bukan CINTA yang SYAR’I.

A.     MACAM-MACAM CINTA
            Dalam hidup ini, kita mengenal ada dua macam cinta yang membuat orang senantiasa bergairah dan penuh impian.
 Pertama, cinta yang membawa manusia sampai lupa segalanya demi memperturutkan syahwat yang menggelora dibakar olehnya. Sang kekasih yang manja selalu bergelaut dalam ingatannya. Wanita, harta, kedudukan, kendaraan, tanah yang luas, rumah yang megah adalah kekasih-kekasih yang manja itu. Cinta jenis ini adalah CINTA JAHILY dengan kenikmatan sesaat yang selalu menipu hingga banyak manusia menggadaikan imannya.
Kedua, Cinta yang membawa manusia menikmati hidup ini dengan begitu indahnya. Cinta ini membuat manusia rela menjual semua kenikmatan sesaatnya untuk ditukar dengan kenikmatan abadi yang selalu mereka rindui. Cinta jenis ini selalu membawa kedamaian, tiada kata benci, iri, buruk sangka, apalagi dendam. Cinta jenis ini membuat manusia senantiasa memberi dan bukan meminta. Inilah cinta SYAR’I yang telah dinikmati oleh para nabi dan para pembela risalahnya.

B.      TANDA-TANDA CINTA
             Tiada asap tanpa api, dan tiada suatu penyakitpun tanpa dimulai munculnya gejala-gejala, begitu pula dengan cinta. Siapa yang mengalami salah satu di antara ketujuh hal berikut ini, maka sesungguhnya ia telah jatuh cinta. Tanpa salah satu diantaranya, maka cintanya palsu dan semu yang menipu dan menyesatkan. Inilah dia tanda-tanda cinta:
1.      Banyak menyebut nama kekasih.(Qs.3:191)
2.      Mengagumi segala sesuatu yang berhubungan dengan kekasih(Qs.3:191)
3.      Rela berkorban untuk kekasih (Qs. 33:23)
4.      Selalu mentaati dan menuruti permintaan kekasih (Qs. 33:36/ 2:128)
5.      Takut kepada marah dan hukuman kekasih (QS. 6:6)
6.      Bersedia menerima segala yang ada pada kekasih (Qs. 5:3)
7.      Berharap penuh pada kekasih (Qs.94:8)

C.     UNTUK SIAPA CINTA ANDA?
             Seorang ulama salafush shalih Ibnu Taimiyah pernah mewasiatkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang yang mendominasi hati kita, maka dialah ILAH kita. Perhatikanlah, sesungguhnya yang kita cintai lebih dari segalanya pastilah akan mendominasi hati kita. Artinya, kepada siapa kita menjatuhkan cinta sejati dimana kita mencintainya lebih dari segala sesuatu maka kepada dialah kita telah menyerahkan kedudukan sebagi ILAH, padahal kita sudah bersumpah bahwa tiada ILAH selain ALLAH.
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah...”(Qs. 2:165)

D.     SARANA-SARANA CINTA:
1.                              Mencintai apa-apa yang dicintai kekasih
2.                              Mencintai siapa-siapa yang dicintai kekasih
3.                              Membenci apa-apa yang dibenci kekasih
4.                              Membenci siapa-siapa yang dibenci kekasih

E.      PERINGKAT CINTA:
1.                              Mencintai Allah untuk diibadahi
2.                              Mencintai Rasulullah untuh diikuti dan diteladani
3.                              Mencintai sesama mu’min untuk bersaudara dan bekerjasama.
4.                              Mencintai manusia pada umumnya untuk didakwahi
5.                              Mencintai benda untuk dimanfaatkan

  ________________________________________________
* Disampaikan dalam acara Kajian Rutin SKI HMJ Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya thn2000
* Penulis adalah staff pengajar Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya (SMP-SMA Luqman al Hakim)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar