Selasa, 21 Januari 2014

KANDUNGAN SYAHADAT bagian ketiga


KANDUNGAN SYAHADAT
(Bagian ketiga dari tiga tulisan)

Penulis      : Supriyanto, S.Pd
                    Direktur Lembaga Pendidikan Islam At-Taqwa
E-mail      :  at.taqwabambe@gmail.com

             Pada bagian pertama telah dijelaskan bahwa dalam terminologi bahasa Arab, syahadat memiliki 3 makna , yaitu : Al-I’lan (pernyataan, pengumuman atau proklamasi), al-wa’du (janji) dan al-qassam (sumpah). Sedangkan pada bagian kedua telahdiuraikan bahwa iman haruslah meliputi tiga unsur sekaligus, yaitu: pernyataan lisan, keyakinan hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

                Sekarang marilah kita marilah kita bahas kelanjutannya, bagaimanakah dampak syahadat itu bagi kita. Selamat membaca.
---@@@@@@@@@---
                Keimanan seorang muslim yang mencakup tiga unsur  di atas harus senantiasa dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqamah. Istiqamah adalah konsisten, tetap dan teguh pada pendirian, tidak berubah dan tahan terhadap berbagai ujian yang menimpanya. 

 “ Maka tetap (istiqamah)lah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”(Qs. Hud 11 : 112)

Sikap istiqamah ini akan melahirkan tiga hal sebagai dampak syahadat yang merupakan ciri orang-orang yang beriman sempurna, yaitu : keberanian, ketenangan dan optimis. Mari kita kaji satu persatu dampak dari syahadat kita.
1.    Keberanian
Keberanian ini akan muncul dalam jiwa seorang mukmin karena keyakinannya sebagai hamba Allah SWT yang akan senantiasa dibela dan diukung oleh Allah SWT sehingga mereka tidak akan takut menghadapi tantangan hidup dan senantiasa siap untuk berjuang menegakkan kebenaran. Selain itu Allah pun akan menurunkan para malaikatnya untuk mendukung dan menolong mereka.
 
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".    (Qs. Fushshilat 41 : 30)

Keberanian juga bersumber dari keyakinannya kepada qada’ dan qadhar Allah SWT yang telah pasti sehingga mereka tidak akan takut mati. Karena kematian dalam memperjuangkan agama Allah justru merupakan sesuatu yang mereka rindukan dan cita-citakan. Karena cita-cita tertinggi mereka adalah hidup dalam kemuliaan Islam atau mati sebagai syuhada
 “ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.” (Qs. Al-Ahzab 33 : 39)

2.      Ketenangan
Ketenangan berasal dari keyakinan dan tawakkalnya terhadap perlindungan Allah SWT menjaga dan memelihara orang-orang beriman dari segala kesulitan dan mara bahaya yang mengancam. Dengan senantiasa berpegang teguh pada tuntunan Allah SWT dan selalu mengingat-Nya dalam segala kondisi, niscaya ketenangan akan selalu hadir dalam diri mereka.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs.Ar-Ra’du 13 :28)

3.      Optimis
Syahadat yang dipahami secara utuh dan benar akan memunculkan jiwa optimisme dalam dada kaum beriman. Optimis bahwa masa depan adalah milik orang-orang beriman. Optimis bahwa kemenangan Ummat Islam dan kehancuran musuh-musuhnya adalah sesuatu yang pasti. Optimis bahwa semua amal perbuatannya tidak akan ada yang sia-sia di sisih-Nya dan pasti akan dibalas dengan balasan yang sempurna.
Merekapun optimis bahwa pertolongan Allah SWT pasti akan datang dan tidak aka nada satu kekuatan apapun yang mampu menandingi-Nya. Optimisme mereka sebagaimana optimismenya para sahabat nabi ketika terjepit kesulitan karena terkepung musuh dalam Perang Khandaq/Ahzab.

 “Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.”(Qs. Al-Ahzab 33 : 22)

Jika syahadat kita pahami dengan benar dan utuh seperti ini, maka kita akan mendapatkan janji Allah SWT berupa kebahagiaan di dunia dan juga kebahagiaan di akhirat. Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang beriman yang akan mendapatkannya. Amin.

Waalahu A’lam Bishawab.

_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar