KANDUNGAN
SYAHADAT
(Bagian ketiga
dari tiga tulisan)
Penulis : Supriyanto, S.Pd
Direktur Lembaga Pendidikan
Islam At-Taqwa
Webblog : www.at-taqwabambe.blogspot.com
E-mail
: at.taqwabambe@gmail.com
Pada
bagian pertama telah dijelaskan bahwa dalam terminologi bahasa Arab, syahadat
memiliki 3 makna , yaitu : Al-I’lan
(pernyataan, pengumuman atau proklamasi), al-wa’du
(janji) dan al-qassam (sumpah).
Sedangkan pada bagian kedua telahdiuraikan bahwa iman haruslah meliputi tiga
unsur sekaligus, yaitu: pernyataan lisan, keyakinan hati dan dibuktikan dengan
amal perbuatan.
Sekarang marilah kita
marilah kita bahas kelanjutannya, bagaimanakah dampak syahadat itu bagi kita.
Selamat membaca.
---@@@@@@@@@---
Keimanan seorang muslim
yang mencakup tiga unsur di atas harus
senantiasa dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqamah. Istiqamah adalah
konsisten, tetap dan teguh pada pendirian, tidak berubah dan tahan terhadap
berbagai ujian yang menimpanya.
“ Maka tetap (istiqamah)lah kamu pada jalan
yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah
taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.”(Qs. Hud 11 : 112)
Sikap istiqamah ini akan melahirkan tiga hal sebagai
dampak syahadat yang merupakan ciri orang-orang yang beriman sempurna, yaitu :
keberanian, ketenangan dan optimis. Mari kita kaji satu persatu dampak dari
syahadat kita.
1.
Keberanian
Keberanian
ini akan muncul dalam jiwa seorang mukmin karena keyakinannya sebagai hamba
Allah SWT yang akan senantiasa dibela dan diukung oleh Allah SWT sehingga
mereka tidak akan takut menghadapi tantangan hidup dan senantiasa siap untuk
berjuang menegakkan kebenaran. Selain itu Allah pun akan menurunkan para
malaikatnya untuk mendukung dan menolong mereka.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu".
(Qs. Fushshilat 41 : 30)
Keberanian
juga bersumber dari keyakinannya kepada qada’
dan qadhar Allah SWT yang telah pasti
sehingga mereka tidak akan takut mati. Karena kematian dalam memperjuangkan
agama Allah justru merupakan sesuatu yang mereka rindukan dan cita-citakan.
Karena cita-cita tertinggi mereka adalah hidup dalam kemuliaan Islam atau mati
sebagai syuhada
“ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut
kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pembuat
perhitungan.” (Qs. Al-Ahzab 33 : 39)
2.
Ketenangan
Ketenangan
berasal dari keyakinan dan tawakkalnya terhadap perlindungan Allah SWT menjaga
dan memelihara orang-orang beriman dari segala kesulitan dan mara bahaya yang
mengancam. Dengan senantiasa berpegang teguh pada tuntunan Allah SWT dan selalu
mengingat-Nya dalam segala kondisi, niscaya ketenangan akan selalu hadir dalam
diri mereka.
“(yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs.Ar-Ra’du 13 :28)
3.
Optimis
Syahadat
yang dipahami secara utuh dan benar akan memunculkan jiwa optimisme dalam dada
kaum beriman. Optimis bahwa masa depan adalah milik orang-orang beriman.
Optimis bahwa kemenangan Ummat Islam dan kehancuran musuh-musuhnya adalah
sesuatu yang pasti. Optimis bahwa semua amal perbuatannya tidak akan ada yang
sia-sia di sisih-Nya dan pasti akan dibalas dengan balasan yang sempurna.
Merekapun
optimis bahwa pertolongan Allah SWT pasti akan datang dan tidak aka nada satu
kekuatan apapun yang mampu menandingi-Nya. Optimisme mereka sebagaimana
optimismenya para sahabat nabi ketika terjepit kesulitan karena terkepung musuh
dalam Perang Khandaq/Ahzab.
“Dan tatkala orang-orang mukmin melihat
golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman
dan ketundukan.”(Qs. Al-Ahzab 33 : 22)
Jika
syahadat kita pahami dengan benar dan utuh seperti ini, maka kita akan mendapatkan
janji Allah SWT berupa kebahagiaan di dunia dan juga kebahagiaan di akhirat.
Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang beriman yang akan
mendapatkannya. Amin.
Waalahu
A’lam Bishawab.
_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar